1. Kesempatan untuk hidup dalam jangka waktu yang lama di luar negeri (Eropa bahkan) tidak bisa gw sia-siakan begitu saja. Berbagai budaya dan kebiasaan lokal yang baru dan berbeda dengan di Indonesia sudah pasti membuka pikiran gw. Yah, memang tidak semuanya bagus dan dengan mentah-mentah diserap begitu saja oleh otak gw. Namun dengan memfilter antara yang baik dan buruk sudah jelas gw mendapatkan pelajaran baru dan baiknya sih turut merubah gw menjadi lebih baik.
2. Selain kehidupan lokal, sosialisasi dengan student dari multikultural itu mengagumkan loh. Gw merasa berada di satu melting pot bersama dengan orang berbagai negara. Mulai dari India, Jepang, Jerman, Peru, Zimbabwe, oh my.. Just name the country, and you will find it easy to find the person here. Semua membawa karakter khusus dari negaranya masing-masing, ilmu terutama studi kasus negaranya, kulturnya. Melalui itu, gw bisa melihat hal-hal positif dari mereka, dan syukur-syukur selain bisa mengimprove diri sendiri, gw juga bisa memberikan pengaruh positif kepada mereka melalui kultur Indonesia gw.
3. Ilmu melalui perkuliahan. Well, terdengar membosankan ya? Namun jujur, gw cukup ga sabar mendapatkan ilmu yang lebih dalam terkait rural economics and management sebagai pondasi untuk profesional karir gw kedepannya. Sejak gw sudah memastikan diri gw untuk bergerak di bidang ini, dan ini merupakan tujuan utama gw berada di Ghent, oleh sebab itu gw ingin mengeksplor teori serta terapan bidang ini. Honestly, I am still bad at economics, and I have to learn harder for this. Welcome back to study era then, Liz!
I am looking forward to what I can do for next 22 months. See you later!
*pardon my english and indonesian.