---
Kepercayaan. Iman. Agama.
Saya percaya ini bukan hal main-main. Hal sakral. Perihal Dia dan individu, masing-masing, tanpa campur tangan orang lain. Memahami dan menjalankan arahNya melalui pemikiran, perkataan, dan perbuatan. Tahapan selanjutnya mengimplementasikan ajaranNya kepada orang di sekitar kita. Prioritas bukan kepada kelompok tertentu, semua sama, pukul rata. Selain itu tidak ada ajaran yang menyesatkan, semua pasti mengajarkan kebaikan.
---
Hari ini saya dihadapkan pertanyaan bersifat diskriminasi dan kepercayaan kelompok minoritas. Namun kali ini saya duduk sebagai si mayoritas (ingat, saya sudah bertahun-tahun berperan sebagai si minoritas).
Saya memang tidak paham 100% mengenai kepercayaan tersebut. Namun berbekal keyakinan bahwa kepercayaan adalah hal individual dan tidak mungkin mengajarkan kesesatan, saya lantas membela dan memberi jawaban dari sisi positifnya saja. Perasaan saya antara geram dan kesal. Lucu memang, bukan saya yang mengalami diskriminasi, namun saya tidak senang si minoritas mengalami diskriminasi.
---
Mulut digunakan untuk berbicara. Otak digunakan untuk berpikir. Nurani digunakan memahami nilai kemanusiaan.
Akan sangat bijak jika ketiganya dapat digunakan bersamaan.
No comments:
Post a Comment